Senin, 27 Mei 2013

4 Astronom Indonesia jadi Nama Asteroid


 Himpunan Astronomi Internasional atau International Astronomical Union (IAU) memberikan penghargaan bagi dunia astronomi di Indonesia. Empat nama astronom asal Indonesia yang pernah mengelola Observatorium Bosscha di Bandung diabadikan sebagai nama asteroid.
Berdasarkan data di International Astronomical Union yang bisa diakses di www.cfa.harvard.edu/iau/lists, ada 4 nama asteroid yang menggunakan nama astronom Indonesia. Keempatnya adalah 12176, 12177, 12178, dan 12179.
Asteroid tersebut sebenarnya ditemukan pada tanggal 16 Oktober 1977 dalam program Palomar-Leiden Trojan Survey. Penemunya adalah suami istri Cornelis Johannes van Houten dan Ingrid van Houten-Groeneveld.
Nama astronom Indonesia yang digunakan adalah Bambang Hidayat yang pernah menjabat wakil presiden IAU pada tahun 1994-2000. Berkat tambahan namanya, kini asteroid 12176 disebut 12176 Hidayat/3468 T-3.
Selain Bambang, nama Moedji Raharto, mantan Kepala Observatorium Bosscha tahun 1999-2004 juga digunakan untuk menamai asteroid 12177. Kini, asteroid tersebut menjadi 12177 Raharto/4074 T-3.
Sementara, asteroid 12178 kini menjadi 12178 Dhani/4304 T-3, sesuai dengan nama ahli Fisika Matahari Dhani Hendrawijaya yang pernah menjabat sebagai direktur Observatorium Bosscha pada tahun 2004-2006.
Terakhir, nama Taufiq Hidayat, direktur Observatorium Bosscha tahun 2006-2010 digunakan untuk menamai asteroid 12179. Sekarang, nama asteroid tersebut menjadi 12179 Taufiq/5030 T-3.
Menurut situs Langitselatan.com yang dikelola salah satu peneliti di Bosscha, Avivah Yamani, bukan kali ini saja, para astronom di observatorium tersebut mendapat kehormatan dari IAU. Sejak zaman Belanda, para mantan kepala Observatorum Bosscha maupun astronom Indonesia pun digunakan dalam penamaan benda-benda langit.
Asteroid adalah benda yang lebih kecil dari planet tetapi lebih besar dari meteoroid. Asteroid berbeda dengan komet sebab tidak memiliki ekor atau koma. Asteroid pertama yang ditemukan adalah Ceres, pada tahun 1801.

Ilmuan Astronomi terkenal di Dunia

1 Anaximander (610-546 SM)
2 Aristharkus (abad ke-3 SM)
3 Aristoteles (384-322 SM)
4 James Bradley (1693-1762)
5 Tycho Brahe (1546-1601)
6 Nicolaus Copernicus (1473-1543)
7 John Ludwig Emil Dreyer (1852-1926)
8 Eratosthenes (276-196 SM)
9 Galileo Galilei (1564-1642)
10 Johann Gottfried Galle (1812-1910)
11 George Gamow (1904-1968)
12 Sir William Herschel (1738-1822)
13 Hipparkus (abad ke-2 SM)
14 Sir Fred Hoyle (1915-...)
15 Edmond Halley (1656-1742)
16 Edwin Hubble (1889-1953)
17 Immanuel Kant (1724-1804)
18 Johannes Kepler (1571-1630)
19 Laplace, Pierre Simon, Marquis de (1749-1827)
20 Henrietta Leavitt (1868-1921)
21 Georges Lemaitre (1894-1966)
22 Urbain Jean Joseph Leverrier (1811-1877)
23 Percival Lowell (1855-1916)
24 Charles Messier (1730-1817)
25 Sir Isaac Newton (1642-1727)
26 Ptolomeus (abad ke-2 M)
27 Pythagoras (abad ke-6 SM)
28 Carl Sagan (1934-1996)
29 Giovanni Schiaparelli (1835-1910)
30 Marteen Schmidt (1929-...)
31 Harlow Shapley (1885-1972)
32 Clyde Tombaugh (1906-1997)
33 Carl von Weizsacker, (1912-...)


sumber : http://ensiklopedia.sos4um.com/t9-ilmuwan-astronomi-yang-terkenal

APAKAH MATAHARI MENGELILINGI BIMASAKTI?


Matahari di galaksi Bimasakti. Kredit : NASA
Matahari dan semua planetnya berada di dalam sebuah galaksi yakni Galaksi Bima Sakti. Kalau Bumi dan seluruh planet di Tata Surya bergerak mengelilingi Matahari, maka Matahari dan seluruh sistem di dalamnya bergerak mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti yang selama ini jadi rumahnya. Di dalam galaksi Bima Sakti, Matahari berada di salah satu lengan spiralnya pada jarak 26000 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti. Dan pusat galaksi BImasakti merupakan sebuah lubang hitam supermasif.
Matahari bergerak mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dalam orbit yang hampir lingkaran dengan kecepatan 782000 km/jam.  Waktu yang dibutuhkan oleh Matahari untuk menyelesaikan satu putaran mengelilingi pusat Bima Sakti adalah 226 juta tahun dan semenjak pertama kali terbentuk 4,6 milyar tahun lalu Matahari baru 20,4 kali mengelilingi pusat Bima Sakti.
Matahari akan terus berputar mengelilingi pusat Bima Sakti. Ia masih akan melakukan 31 putaran lagi sampai ia kehabisan bahan bakar hidrogn di inti dan masuk tahap evolusi berikutnya sekitar 7 milyar tahun dari sekarang.

FENOMENA GALAKSI MENAKJUBKAN!

1. Tabrakan Antar Galaksi

Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.

2. Quasar
Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.

3. Materi Gelap (Dark Matter)
Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.

4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)
Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.

5. Energi Vakum
Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.

6. Mini Black Hole

Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.

7. Neutrino

Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.

8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)
Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.


9. Radiasi Kosmik
Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).

10. Antimateri
Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.

ORANG YANG PERTAMA KALI KELUAR ANGKASA

Tepat 50 tahun yang lalu, astronot Uni Soviet bernama Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang meluncur ke luar angkasa. Kini, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengakui pencapaian Gagarin itu dengan menetapkan tanggal 12 April sebagai "Hari Penerbangan Antariksa Internasional."

Menurut stasiun televisi History Channel, putra seorang tukang kayu itu berhasil mengorbit selama satu jam dan 29 menit setelah meluncur dengan roket Vostok 1. Setelah berhasil kembali ke Bumi, Gagarin menjadi terkenal di penjuru dunia. Dia pun dianggap pahlawan oleh pemerintah Uni Soviet.

Sejak saat itu, Gagarin tidak pernah lagi meluncur ke luar angkasa. Namun, Gagarin diberi tanggungjawab untuk melatih para astronot, yang di Soviet disebut sebagai kosmonot.

Gagarin wafat di usia 34 tahun. Pesawat jet yang dikemudikannya jatuh saat melakukan penerbangan latihan pada 27 Maret 1968 di dekat Moskow.


sumber : http://infoajae.blogspot.com/2011/04/inilah-manusia-pertama-ke-luar-angkasa.html

NGC (NEW GENERAL CATALOGUE)


New General Catalogue (disingat NGC) adalah katalog astronomi yang terkenal di dunia astronomi. Katalog ini disusun oleh John Louis Emil Dreyer tahun 1888. Sampai saat ini NGC memiliki 7,840 objek yang dikenal dengan objek NGC. Katalog ini merupakan yang terlengkap yang mencakup semua jenis objek angkasa, tidak terbatas pada galaksi. Dreyer juga mempublikasikan dua seplemen yang dikenal dengan Index Catalogues (disingkat IC). Yang pertama dipublikasikan tahun 1895 dan mencakup 1,520 objek, sementara yang kedua dipublikaikan tahun 1908 dan mencakup 3,866 objek, sehingga total ada 5,386 objek IC.
Objek di belahan lagit selatan kurang terkatalogkan dengan menyeluruh, meskipun objek tersebut banyak diamati oleh John Herschel atau James Dunlop. Banyak kesalahan yang terdapat dalam NGC, meskipun ada upaya untuk memperbaikinya yang dirintis oleh proyek NGC/IC setelah upaya parsial dengan Revised New General Catalogue (RNGC) oleh Sulentic dan Tifft tahun 1973, dan NGC2000.0 oleh Sinnott pada tahun 1988.

sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/New_General_Catalogue

PLANET BARU MIRIP BUMI DI SISTEM TATA SURYA


Kepler Space Telescope telah lama mencari planet di sekitar bintang-bintang sejak tahun 2009, dan mulai menemukan beberapa hal yang mengejutkan dan menarik di luar sana.
Pada Hari Kamis (18/4/13) lalu, Tim Kepler mengumumkan penemuan sistem planet Kepler 62 dengan sekelompok lima planet yang mengitari bintang merah, dua diantaranya mungkin mampu mendukung kehidupan.
Dua planet yang mirip bumi itu tergolong zona layak huni dan ukurannya tergolong yang paling mendekati ukuran bumi, yaitu planet 62e dan 62f.
Hal ini sangat menarik. Bukan hanya kedua planet ini mirip dengan bumi, tetapi juga mereka berada di sistem tata surya!

“Bayangkan kita dapat melihat dari teleskop untuk melihat “dunia lain” dengan kehidupannya hanya beberapa juta mil dari kita sendiri, atau kita sendiri dapat melakukan perjalanan ke sana secara teratur,” kata anggota tim Kepler, Dimitar Sasselov dari Harvard New Scientist.
Ditemukannya planet-planet baru di sistem tata surya kita, membuat para astronom harus menghabiskan waktunya lebih lama untuk mendeteksi planet-planet yang memakan waktu lama untuk mengorbit matahari.
Itu karena Kepler mendeteksi planet ketika mereka lewat di depan bintang mereka. Jika sebuah planet mengorbit matahari beberapa ratus hari lamanya dari bumi, para ilmuwan perlu beberapa tahun untuk mengumpulkan beberapa yang transit.
Bill Borucki dari NASA, penyelidik utama misi ilmiah ini, sangat senang tentang penemuan ini. “Deteksi dan konfirmasi planet adalah upaya kolaboratif dari sumberdaya, bakat, dan keahlian khusus komunitas ilmiah untuk menghasilkan hasil yang luar biasa,” kata Burocki dalam rilis NASA.
“Kepler telah membawa kebangkitan penemuan astronomi dan kami membuat kemajuan yang sangat baik  untuk menentukan apakah planet yang mirip bumi itu memiliki aturan yang sama dengan bumi atau tidak.”
Pencarian planet seperti bumi adalah salah satu penelitian ilmiah yang paling menarik, dan setelah bertahun-tahun menunggu, akhirnya kita mendapatkan planet mirip bumi. Penemuan ini akhirnya diterbitkan dalam jurnal Science.